1.
Apa yang terjadi jika O2 yang digunakan untuk oksidasi
Asam Laktat terlalu banyak?
Apabila O2 yang digunakan untuk oksidasi Asam laktat
terlalu banyak, maka sisa O2 yang digunakan untuk respirasi akan
berkurang menjadi lebih sedikit dari yang dibutuhkan atau bahkan akan habis
sehingga menyebabkan respirasi akan terhenti, karena proses pengangkutan
elektron yang dirangkaikan dengan fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai
pernapasan yang menggunakan molekul oksigen sebagai penerima elektron terakhir,
tidak berjalan. Hal itu akan menyebabkan napas menjadi tersengal – sengal.
2.
Ketika beraerobik, apakah otot kita bisa menyusut? Mengapa hal itu
bisa terjadi?
Konsep penyusutan otot dapat diartikan dalam dua pengertian yang
berbeda. Yang pertama, otot menyusut sebagai ciri khusus saat berkontraksi dan
yang kedua, otot mengalami penyusutan karena kehilangan kemampuan berkontraksi
sehingga mengalami kelainan yang disebut atrofi. Pada saat melakukan gerakan
aerobik, otot akan berkontraksi untuk melakukan gerakan dan akan diikuti
relaksasi pada saat istirahat. Gerakan aerobik tidak akan menyebabkan otot
mengalami penyusutan atau mengecil, justru akan menambah fleksibelitas otot dan
menguatkan otot – otot tubuh. Penyusutan atau mengecilnya otot itu disebabkan
karena virus yang merusak saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak
bawah.
3.
Apa yang menyebabkan penderita diabetes terasa lebih lemas daripada
orang normal?
Rasa lemas pada penderita diabetes disebabkan karena tubuh
kekurangan nutrisi serta dehidrasi. Gula yang dibuang melalui urin seharusnya
dicerna di dalam sel untuk diubah menjadi energi dan cadangan makanan bagi
tubuh. Akibat tidak adanya jumlah insulin yang cukup atau adanya reaksi
penolakan sel terhadap insulin, maka insulin tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik dalam hal membantu metabolisme gula. Akibatnya tubuh akan
kekurangan nutrisi sehingga tubuh penderita akan terasa lemas dan tidak
bertenaga. Selain itu rasa lemas juga dipicu oleh dehidrasi. Hal ini merupakan
akibat dari cairan tubuh yang dikeluarkan bersama gula.
4.
Apakah kondisi tubuh mempengaruhi proses pembentukan ATP?
Iya, karena ATP
hanya akan terbentuk dengan sempurna apabila kondisi kesehatan tubuh juga stabil
dan berkualitas, sebaliknya ATP yang dihasilkan tidak akan maksimal apabila
kondisi tubuh tidak mendukung.
Sebagai contoh, pada saat seseorang sakit yang berarti bahwa
kondisi tubuh sedang tidak baik, maka ATP yang dihasilkan juga tidak sempurna
atau hanya sedikit. Terbukti pada saat seseorang sakit, ia akan kekurangan
energi (terlihat lemas dan tidak bertenaga) yang menandakan bahwa energi ATP
yang dihasilkan kurang dari yang dibutuhkan.
5.
Jelaskan dimana mitokondria berada dalam jumlah yang lebih besar?
Apakah di sel aktif ataukah di sel pasif?
Mitokondria dalam jumlah lebih besar terdapat di dalam sel aktif.
Hal itu terjadi karena sel aktif membutuhkan energi yang lebih besar untuk
menjalankan aktivitas atau fungsinya masing – masing. Sementara itu, energi
tersebut diperoleh dari reaksi pembakaran glukosa yang menghasilkan ATP di
dalam mitokondria yang ada di dalam sel itu, sehingga semakin banyak
mitokondria dalam suatu sel, maka semakin banyak pula energi yang bisa
dihasilkan untuk aktivitas sel.
No comments:
Post a Comment