Tuesday, 10 March 2015

Soal dan Pembahasan “Penggunaan Energi Dalam Gerak Otot”




1.      Apa yang terjadi jika O2 yang digunakan untuk oksidasi Asam Laktat terlalu banyak?
Apabila O2 yang digunakan untuk oksidasi Asam laktat terlalu banyak, maka sisa O2 yang digunakan untuk respirasi akan berkurang menjadi lebih sedikit dari yang dibutuhkan atau bahkan akan habis sehingga menyebabkan respirasi akan terhenti, karena proses pengangkutan elektron yang dirangkaikan dengan fosforilasi bersifat oksidasi melalui rantai pernapasan yang menggunakan molekul oksigen sebagai penerima elektron terakhir, tidak berjalan. Hal itu akan menyebabkan napas menjadi tersengal – sengal.
                 
2.      Ketika beraerobik, apakah otot kita bisa menyusut? Mengapa hal itu bisa terjadi?
Konsep penyusutan otot dapat diartikan dalam dua pengertian yang berbeda. Yang pertama, otot menyusut sebagai ciri khusus saat berkontraksi dan yang kedua, otot mengalami penyusutan karena kehilangan kemampuan berkontraksi sehingga mengalami kelainan yang disebut atrofi. Pada saat melakukan gerakan aerobik, otot akan berkontraksi untuk melakukan gerakan dan akan diikuti relaksasi pada saat istirahat. Gerakan aerobik tidak akan menyebabkan otot mengalami penyusutan atau mengecil, justru akan menambah fleksibelitas otot dan menguatkan otot – otot tubuh. Penyusutan atau mengecilnya otot itu disebabkan karena virus yang merusak saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.

3.      Apa yang menyebabkan penderita diabetes terasa lebih lemas daripada orang normal?
Rasa lemas pada penderita diabetes disebabkan karena tubuh kekurangan nutrisi serta dehidrasi. Gula yang dibuang melalui urin seharusnya dicerna di dalam sel untuk diubah menjadi energi dan cadangan makanan bagi tubuh. Akibat tidak adanya jumlah insulin yang cukup atau adanya reaksi penolakan sel terhadap insulin, maka insulin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam hal membantu metabolisme gula. Akibatnya tubuh akan kekurangan nutrisi sehingga tubuh penderita akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Selain itu rasa lemas juga dipicu oleh dehidrasi. Hal ini merupakan akibat dari cairan tubuh yang dikeluarkan bersama gula.

4.      Apakah kondisi tubuh mempengaruhi proses pembentukan ATP?
Iya, karena ATP hanya akan terbentuk dengan sempurna apabila kondisi kesehatan tubuh juga stabil dan berkualitas, sebaliknya ATP yang dihasilkan tidak akan maksimal apabila kondisi tubuh tidak mendukung.
Sebagai contoh, pada saat seseorang sakit yang berarti bahwa kondisi tubuh sedang tidak baik, maka ATP yang dihasilkan juga tidak sempurna atau hanya sedikit. Terbukti pada saat seseorang sakit, ia akan kekurangan energi (terlihat lemas dan tidak bertenaga) yang menandakan bahwa energi ATP yang dihasilkan kurang dari yang dibutuhkan.

5.      Jelaskan dimana mitokondria berada dalam jumlah yang lebih besar? Apakah di sel aktif ataukah di sel pasif?
Mitokondria dalam jumlah lebih besar terdapat di dalam sel aktif. Hal itu terjadi karena sel aktif membutuhkan energi yang lebih besar untuk menjalankan aktivitas atau fungsinya masing – masing. Sementara itu, energi tersebut diperoleh dari reaksi pembakaran glukosa yang menghasilkan ATP di dalam mitokondria yang ada di dalam sel itu, sehingga semakin banyak mitokondria dalam suatu sel, maka semakin banyak pula energi yang bisa dihasilkan untuk aktivitas sel.







No comments:

Post a Comment