Monday, 29 February 2016

Bagaimana Larutan Buffer Bekerja?


Larutan Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH apabila ditambahkan sedikit asam atau basa. Apabila ditambahkan basa kuat atau basa kuat maka akan terjadi reaksi berikut :
Ditambah Asam kuat  : Garam + Asam kuat à Asam Lemah
Ditambah Basa kuat    : Asam lemah + Basa kuat à Garam
Untuk memahami cara kerja pada larutan buffer, dapat diperhatikan contoh berikut:
Soal     :
Suatu larutan buffer dibuat dengan cara mencampurkan 0,25 mol CH3COOH dan 0,25 mol CH3COONa. Berapa pH dari larutan buffer tersebut? Berapa pH dari larutan buffer tersebut  setelah ditambah 1,00 ml HCl 12,00 M? Berapa pH dari larutan buffer tersebut apabila ditambahkan 1,00 ml NaOH 6,00 M? Ka=1,8 x 10-5
Penyelesaian    :
1.      Untuk pertanyaan pertama, bisa langsung menggunakan persamaan larutan buffer:
[H+] = Ka x ([As]/[G])      dimana As merupakan mol asam lemah dan G merupakan mol                                       garam.
[H+]           = 1,8 x 10-5 x (0,25/0,25)
                  = 1,8 x 10-5 M
pH             = - log [H+]
                  = - log 1,8 x 10-5
                        = 5 – log 1,8
                  = 5 – 0,26
                  = 4,74
2.      Untuk pertanyaan kedua, apabila ke dalam larutan buffer tersebut ditambahkan asam kuat HCl, maka HCl tersebut akan bereaksi dengan garam CH3COONa menghasilkan asam lemah.
HCl           +          CH3COONa   à        CH3COOH     +          NaCl
12 mmol                12 mmol                      12 mmol                      12 mmol
Jadi, mol CH3COOH setelah penambahan HCl adalah 12 mmol. Sehingga mol total CH3COOH adalah penjumlahan mol sebelum penambahan HCl dengan mol setelah penambahan HCl.
Mol total CH3COOH        = 0,25 mol + 12 mmol
                                          = 250 mmol + 12 mmol
                                          = 262 mmol
Untuk garam CH3COONa, mol awalnya adalah 0,25 mol. Akan tetapi, karena penambahan asam kuat HCl, maka sebanyak 12 mmol garam CH3COONa bereaksi dengan asam kuat HCl seperti reaksi di atas. Sehingga mol total garam CH3COONa adalah mol sebelum penambahan HCl dikurangi mol sesudah sesudah penambahan HCl (mol yang bereaksi dengan HCl).
Mol total CH3COONa      = 0,25 mol – 12 mmol
                                          = 250 mmol – 12 mmol
                                          = 238 mmol
Setelah mengetahui mol total asam lemah CH3COOH dan garam CH3COONa, pH setelah penambahan HCl dapat dihitung.
pH = pKa + log ([G]/[As]             dimana pKa adalah pH sebelum penambahan HCl, G                                                     adalah mol garam dan As adalah mol asam.
pH             = 4,74 + log (238 mmol/ 262 mmol)
                  = 4,74 + log 0,908
                  = 4,74 – 0,0419
                  = 4,6981

3.      Untuk pertanyaan ketiga, apabila ke dalam larutan buffer tersebut ditambahkan basa kuat NaOH, maka NaOH tersebut akan bereaksi dengan asam lemah CH3COOH menghasilkan garam.
NaOH       +          CH3COOH     à        CH3COONa    +          H2O
6 mmol                  6 mmol                        6 mmol                        6 mmol
Jadi, mol CH3COOH setelah penambahan basa kuat NaOH adalah mol CH3COOH yang bereaksi dengan NaOH tersebut. Sehingga mol total CH3COOH adalah mol CH3COOH sebelum penambahan NaOH dikurangi mol CH3COOH setelah penambahan NaOH.
Mol total CH3COOH        = 0,25 mol – 6,00 mmol
                                          = 250 mmol – 6,00 mmol
                                          = 244 mmol
Untuk  garam CH3COONa, mol sebelum penambahan NaOH adalah 0,25 mol dan setelah penambahan NaOH berdasarkan reaksi di atas, mol CH3COONa menjadi 6 mmol. Sehingga mol total CH3COONa adalah mol sebelum penambahan NaOH  ditambah mol setelah penambahan NaOH.
Mol total CH3COONa      = 0,25 mol + 6,00 mmol
                                          = 250 mmol + 6,00 mmol
                                          = 256 mmol
Setelah mengetahui mol total asam lemah CH3COOH dan garam CH3COONa, pH setelah penambahan NaOH dapat dihitung.
pH = pKa + log ([G]/[As]             dimana pKa adalah pH sebelum penambahan HCl, G                                                     adalah mol garam dan As adalah mol asam.
pH             = 4,74 + log (256 mmol/244 mmol)
                  = 4,74 + log 1,049
                  = 4,74 + 0,0207
                  = 4,7607
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat pada larutan buffer (penyangga) dapat mempertahankan pH (kalaupun ada perubahan, nilainya sangatlah kecil. Apabila ditambah asam kuat, pH akan turun sedikit dan apabila ditambah basa kuat, pH akan naik sedikit).
Kemampuan larutan buffer ini dapat dibandingkan dengan larutan lain (bukan larutan buffer), misalnya air. Apabila air dalam jumlah yang sama dengan larutan buffer, katakan saja 1000 ml seperti contoh diatas, ditambahkan sedikit asam kuat (1 ml HCl 6,00 M) maka pH nya akan berubah sebagai berikut:
H2O (l)      +          NaOH(s)         à        NaOH (aq)
Jika pH awal air 7 (netral), maka setelah ditambah NaOH(s) dan menjadi NaOH(aq) maka pHnya adalah :
pH             = 14-pOH
pH             = 14 – log (6 x 1)
                  = 14 – 0,77
                  = 13,23



bagaimana-larutan-buffer-bekerja
note.untuk pertanyaan,tanggapan ataupun koreksi bisa dikirim ke email:finiapryanti@gmail.com atau bisa langsung hubungi contact.085707927461

Tuesday, 23 February 2016

Perbedaan Titik Ekuivalen dan Titik Akhir Titrasi


Titik ekuivalen adalah titik yang dicapai pada saat mol larutan yang dititrasi (titrant) sama dengan mol larutan yang digunakan untuk me-nitrasi (titer).
Sedangkan titik akhir titrasi adalah suatu keadaan dimana titik ekuivalen sudah tercapai, akan tetapi jumlah titer terus ditambah sehingga kelebihan titer tersebut akan bereaksi dengan indikator.  Reaksi antara titer dan indikator menyebabkan perubahan warna pada indikator (sebagai tanda tercapainya titik akhir titrasi).


perbedaan-titik-ekuivalen-dan-titik-akhir-titrasi

Monday, 22 February 2016

Mengapa elektron pada kulit terluar paling mudah lepas?

Berdasarkan aturan aufbau, dalam penyusunan konfigurasi elektron, pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, unsur Nikel mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut:
1s2, 2s2, 2p6,3s2,3p6,4s2,3d8
Orbital yang terisi paling terakhir adalah 3d, karena mempunyai tingkat energi yang paling tinggi. Akan tetapi, apabila unsur tersebut membentuk ion positif, misalkan Ni2+, maka elektron yang akan dilepaskan adalah elektron pada orbital 4s, bukan elektron pada orbital 3d yang terisi paling terakhir.
Hal demikian dapat dijelaskan dengan konsep muatan efektif. Muatan efektif adalah keberadaan elektron lain di sekitar inti atom yang melindungi suatu elektron dari muatan inti atom. Persamaan untuk menghitung muatan efektif adalah sebagai berikut :
Z* = Z – ϭ
Dimana Z*= muatan efektif, Z = nomor atom dan ϭ = shielding
Untuk menentukan besarnya muatan efektif dan shielding, dapat digunakan aturan Slater berikut ini :
Ø  Konfigurasi elektron disusun dengan aturan : (1s), (2s,2p), (3s,3p), (3d), (4s,4p), (4d), (5s,5p), dan seterusnya. Orbital s dan p pada kulit (n) yang sama dijadikan satu kecuali orbital 1s dan orbital d disendirikan.
Ø  Elektron di sebelah kanan (luar) tidak melindungi suatu elektron dari tarikan inti.
Ø  Untuk orbital s dan p,
-          Elektron lain dalam satu kulit memberikan nilai ϭ sebesar 0,35 (pengecualian untuk orbital 1s memberikan nilai ϭ sebesar 0,30).
-          Setiap elektron di n-1 (di sebelah kirinya) memberikan nilai ϭ sebesar 0,85
-          Setiap elektron di n-2 dan seterusnya (di sebelah kirinya) memberikan nilai ϭ sebesar 1,00
Ø  Untuk orbital d,
-          Setiap elektron pada n yang sama memberikan ϭ sebesar 0,35
-          Setiap elektron pada n di sebelah kirinya (n-1 dst) memberikan ϭ sebesar 1,00
Sebagai contoh, konsep muatan efektif tersebut dapat digunakan untuk mengetahui alasan mengapa orbital 4s pada unsur Nikel akan terlepas lebih dulu apabila membentuk ion positif Ni2+. Langkah pertama, ditentukan muatan efektif (Z*) untuk masing-masing orbital.
Z*(1s)     = Z- ϭ
            = 28 – {(1 x 0,30)}
            = 28 – 0,30
            = 27,7
Z*(2s)    = Z- ϭ
            = 28 – {(7 x 0,35) + (2 x 0,85)}
            = 28 – 4,15
            = 23,85
Z*(2p)    = Z- ϭ
            = 28 – {(7 x 0,35) + (2 x 0,85)}
            = 28 – 4,15
            = 23,85
Z*(3s)    = Z- ϭ
            = 28 – {(7 x 0, 35) + (8 x 0, 85) + (2 x 1)}
            = 28 – 11,25
            = 16,75
Z*(3p)     =  Z- ϭ
            = 28 – {(7 x 0, 35) + (8 x 0, 85) + (2 x 1)}
            = 28 – 11,25
            = 16,75
Z*(3d)    = Z- ϭ
            = 28 – {(7 x 0,35) + (18 x 1)}
            = 28 – 20,45
            =7,55
Z*(4s)    = Z- ϭ
            = 28 – {(1 x 0,35) + (16 x 0,85) + (10 x 1)}
            = 28 – 23,95
            = 4,05
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, orbital 4s memiliki muatan efektif yang paling kecil (lebih kecil juga dibandingkan 3d), sehingga tarikan inti terhadap elektron yang berada pada orbital tersebut juga paling lemah. Akibatnya, elektron tersebut akan mudah dilepas.



Mengapa elektron pada kulit terluar paling mudah lepas?

Friday, 4 September 2015

lorong_berujung_surga



 Lorong Berujung Surga
12:05,
Tiba – tiba mata yang terpejam ini terbuka,
Tertuju pada jam dinding di sudut kamarku,
Kulihat waktu yang tak biasa itu,
Kenapa tak biasa?
Karena aku tak tau, entah mengapa detik demi detik yang berlalu dalam kesunyian malam ini seakan dengan kerasnya mengusik lelapnya tidurku, dan membuyarkan riak di alam mimpi.
Entah kekuatan apa yang mampu membangunkan ku, aku seperti orang yang rindu kedamaian. Entah mengapa kata galau yang dulu tak pernah ada dalam kamus hidupku, tiba – tiba menyapaku dan membelah gelapnya malam.
Aku terdiam sejenak,
Lalu kunyalakan lampu kamarku, karena ketidaknyamananku dalam kegelapan,
Lalu kucoba untuk berfikir,
Kucoba untuk bertanya pada diriku sendiri,
Dan kucoba untuk menjawabnya sendiri,
Namun tak juga kutemukan teka – teki yang terlintas dalam benakku.
Aku mencoba bertanya,
Apa aku teringat pada suatu sosok, sosok yang biasanya selalu teringat dalam sepiku, sosok yang tak bisa kubuang dari jalan pikiran ini,
Namun, kali ini aku tak mengingatnya,
Aku tidak sedang merasakan kegalauan yang biasanya karena “cinta”
Bukan itu . . .
Lalu kucoba untuk membangunkan ragaku ini dari hamparan pulau kapuk itu,
Kuarahkan langkah kakiku keluar dari kamar ini,
Kucari kedamaian dalam segarnya gemercik air itu,
Tak terasa dingin seperti biasanya,
Justru air di malam ini yang membuka pandanganku lebih luas,
Kucoba membasuh wajah ini,
Kucoba melakukan hal sama seperti yang kulakukan di pertiga malam sebelumnya,
Namun kuteringat,
Malam ini aku tak suci,
Aku tak bisa memakai almamater putih itu dan menengadahkan kedua tanganku di hadapan-Nya,
Lalu kukembali ke kamar, kuambil benda kesayanganku di almari kecilku, kucoba mengungkapkan semua keresahan dan kegalauan dalam hati lewat jari – jari tanganku, kucoba menumpahkan segala rasa dalam rangkaian kata dalam lembaran putih ini,
Ujung pena itu terus menorehkan tintanya, seakan ia tau apa yang dikatakan hatiku, dan terus berusaha merangkai huruf demi huruf yang tak mampu kuungkapkan dengan kata . . .
Hembusan angin malam membawaku mengembara dalam suasana baru,
Aku seperti berada dalam suatu lorong yang luas, dimana aku menghadap pada salah satu ujungnya,
Ujung lorong di depanku itu tak terlihat begitu jelas, begitu juga ujung yang kubelakangi, justru semakin menjauh pula.
Dengan kedua mataku, kucoba membelah rasa penasaranku, kupandangi semua sisi lorong itu, mulai dari samping kananku, atasku, samping kiriku dan yang di bawahku hingga kembali pada suatu titik dimana titik itu seperti ujung sebuah jari – jari lingkaran yang akan selalu menjadi posisi pertama dan terakhir dalam suatu rotasi.
Seraya memandangi sisi lorong itu, aku merasa lorong itu seperti sebuah tabung tanpa tutup di kedua sisinya, dindingnya menyerupai sebuah lingkaran, karena ia memiliki sisi yang demikian banyak, dengan kata lain tak terbatas, hingga tak terlihat lagi ukuranya.
Iya, penampang lorong itu terhampar luas membentuk selimut suatu tabung, penampangnya melingkar, bukan segi empat, segilima atau bahkan segi berapapun, karena seginya tak mampu kuhitung dengan logika berpikirku.
Jika kulihat kembali pada dinding lorong itu, aku melihat beraneka ragam bebatuan yang terangkai dengan indahnya. Ada batu yang kecil, agak besar dan bahkan ada yang amat besar. Ada batu yang datar, runcing, kotak, bulat dan bentuk – bentuk lain yang tak mampu untuk kukenali lagi.
Aku tak terpikir lagi, seberapa hebat arsitek yang mendesain bangunan lorong itu, bahkan tak ada satupun tiang yang menjadi penyangga dalam kokohnya bangunan lorong itu.
Aku ingin berlari secepatnya menelusuri lorong itu, karena rasa penasaranku apa yang ada di dalam lorong depan itu, dan dimana lorong itu berujung. Tapi aku tak bisa, seperti ada kabut yang menutupi di depanku, dan aku hanya bisa berjalan dengan kecepatan yang seakan telah didesain sedemikian rupa . . .
Tak...tak...tak...
Suara detik jam kamarku tiba – tiba terdengar lagi, membubarkan lamunanku dalam lorong itu, seraya mengembalikanku dari suasana lorong misterius itu dan kembali ke dunia nyata di kamar tidurku.
Aku seperti orang yang baru sadar akibat efek obat bius, layaknya orang yang baru bangun dari alam tak sadarnya selama operasi.
Hemm... aneh yang kurasa.
Kubaringkan tubuhku untuk mengembalikan kesadaranku, kupandangi langit – langit kamarku dan sedikit demi sedikit kucoba mengingat apa yang telah terjadi padaku.
Sambil mengatur nafas, aku mulai bisa mengingat kejadian beberapa menit yang lalu, secara refleks aku mengatakan dengan pelan, “lorong itu?”.
Iya, lorong itu adalah refleksi dari hidup ini, cerminan dari kehidupan di panggung sandiwara ini.
Ujung lorong yang kulihat di depanku itu adalah masa depanku, masa yang akan aku lewati beberapa waktu yang akan datang. lorong itu adalah dunia dimana aku akan merasakan ulang tahun ku yang ke sembilan belas, dua puluh, dua puluh satu, tiga puluh dan seterusnya, hingga batas waktu yang telah ditentukanNya.
Dan . . .
Ujung lorong yang ada di belakangku adalah masa laluku, masa – masa yang telah kulewati sejak delapan belas tahun yang lalu. Itulah mengapa aku tak bisa melangkahkan kakiku ke lorong yang di belakangku. Tetapi aku hanya bisa mengingat setiap langkah di lorong itu yang membawaku ke posisi sekarang, dan itu adalah sebuah pengalaman, guru terbaik yang memberi pelajaran untuk masa depan.
Lalu aku bertanya pada diriku sendiri,
“bisakah hidup ini dikatakan segi-n?”
Aku pernah berpikir bahwa hidup ini bisa diasumsikan sebagai sebuah lingkaran. Karena aku rasa segi kehidupan itu terlalu banyak, dengan kata lain tidak terbatas. Seperti karakter dinding lorong dalam lamunanku.
Saat jarum panjang jam dinding di kamar tidurku menunjuk tepat di angka 02.00, aku belum juga terlelap, aku masih hanyut dalam refleksi lorong itu. Aku mengangkat kedua tanganku dan memandanginya,
Aku merasa kecil, serasa tak sanggup menaklhukan segi – segi kehidupan yang demikian banyak itu hanya dengan sayap ini. Sayap yang hanya berupa kedua tangan ini.
Sementara di balik satu sisi saja dari sekian sisi itu membuka pilihan yang sekian banyak juga. Padahal, memilih option a s/d e saja kadang masih susah, apalagi kalau optionya tentang pilihan hidup. Tak semudah menghafal trigonometri juga, karena materi kehidupan itu tak ada rumus eksaknya yang bisa dihafal saat mau ulangan L
Tetapi, aku ingat Arsitek hebat yang luar biasa itu.
Dia lah Allah, Tuhanku Yang Maha Kuasa, yang mengatur bumi ini tetap kokoh tanpa satupun tiang penyangga, yang mengatur bumi ini dalam rotasinya, dalam revolusinya mengelilingi sang surya dan keseimbanganya menyangga kehidupan manusia dan seluruh ciptaanNya.
Sekian banyaknya segi kehidupan itu memang tak bisa kita desain sesempurna rancanganNya. Hidup ini keras, sekeras bebatuan yang merangkai lorong itu. Bahagia bukan satu – satunya warna dalam pelangi kehidupan ini, karena terkadang . . .
Kenyataan terasa begitu egois,
Tak bisa dinego seperti halnya rumus matematika ataupun fisika.
Tapi jangan pernah lupa,
Ada kekuatan Maha Besar yang membuat semua hal masuk logika dan tak ada sesuatupun yang mustahil.
Dia Maha Melihat, apa yang dilakukan makhluk-Nya, Dia bisa menghendaki segalanya, tinggal siapa yang bersungguh – sungguh ingin mengubah takdirnya menjadi lebih baik. Tapi barangsiapa hanya berbekal cara instant, maka hasil yang akan didapat juga akan instant . . .
Sahabatku . . .
Hidup ini bukan sekedar menghindari mati,
Tetapi hidup adalah cara,
Lebih penting bagaimana prosesnya saat kita berjalan.
Boleh kita bermain, tapi jangan berlebihan, karena hidup bukan sekedar permainan,
Tetapi . . .
Mengubah haluan menembus kabut dalam lorong itu hingga berujung SURGA . . J
Memang, kita tak bisa mengatur segalanya untuk membuat hidup sempurna, tapi
kita bisa melakukan sesuatu untuk membuatnya lebih baik . . .


                                                          J by : Fini_Fidi_Fisi.co.id/09.07.2015J














Friday, 7 August 2015

c i n t a



Tips buat yang lagi Jatuh Cinta
Cinta,
Entahlah, apa makna cinta yang sebenarnya. Setiap orang bebas memaknai cinta sesuai persepsi mereka masing – masing.
Cinta yang ku tahu,
Bukan suatu permainan, dan bukan pula sesuatu yang pantas diremehkan. Jika seseorang bermain dengan cinta, berarti ia belum tau apa cinta yang sebenarnya. Orang yang bermain dengan cinta sama saja ia bermain api, karena cinta itu seperti api yang bisa membakar pemiliknya,
Cinta,
Cinta itu bukan sekedar mencintai dan dicintai,
Tapi bagaimana kita memaknai cinta yang sebenarnya,
Karena makna cinta yang tertanam dalam jiwa mampu menumbuhkan energi positif untuk belajar menjadi lebih baik.
Cinta,
Cinta itu identik dengan bahagia, indah dan spesial,
Namun tidak hanya itu warna dalam pelangi cinta,
Cinta itu juga menyakitkan. Terkadang cinta mampu membuat seseorang berada pada titik paling lemah dimana dia merasa cinta adalah satu – satunya energi yang mampu membuatnya bangkit kembali.
Namun,
Pada dasarnya cinta adalah anugrah dari sang pencipta yang indah.
Indah ketika kita mampu menjaga kesucianya,
Indah ketika kita mampu menempatkanya pada posisi yang tepat dalam hidup ini,
Dan indah ketika cinta itu tampil sederhana.
Cinta,
Hanya dengan satu jalankah kita mengekspresikan cinta?
Dengan kata memiliki?
Tidak.
Cinta itu sejatinya tidak harus memiliki,
Cinta yang sesungguhnya akan membawa jiwa dalam lautan bahagia,
Cinta adalah realisasi dari keikhlasan dalam jiwa,
Cinta adalah bahagia ketika melihat kasih yang tercinta bahagia,
Sekalipun bahagianya tak bersama kita,
Jika kita masih memaksakan hati, selalu ingin bersama, selalu ingin berdua, ingin dimanja dan dikuasai ego untuk saling memiliki, itu bukan lagi cinta.
Tetapi,
Itu hanyalah nabsu belaka . . .
Lalu bagaimana perasaan yang tumbuh di hati kita?
Itukah cinta? Atau sekedar nabsu yang merajalela?
Inilah saatnya kita kenali mana cinta yang sejati, dan mana cinta yang abu - abu. Cinta sejati itu datang dari sang Maha Pecinta. Yaitu cinta yang akan membawa kita menuju lautan bahagia,
Dunia dan akherat . . . amiin . . . insyaAllah
Lalu bagaimana kita menjaga dan megekspresikan cinta?
Fini_Fidi_Fisi.co.id  akan mencoba memberikan tips – tips untuk tetap mensyukuri anugrah indah dari Sang Maha Pecinta itu dengan tidak salah mengekspresikanya . . .
1.     Hal paling penting adalah say “NO” to “pacaran”.
Memang susah sepertinya untuk sahabat – sahabatku yang lagi masa pubertas ini. Hhe. Tapi selama ada niat pasti ada jalan. Bagaimanapun caranya biasakan hindari pacaran, entah itu berusaha mencegah, untuk yang alhamdulillah belum pernah, dan mencoba meninggalkan untuk yang sudah tau rasanya.
Langkah awal menghindari pacaran itu salah satunya bisa kita lakukan dengan memperbanyak membaca hukum – hukum islam tentang pacaran (zinaa). Kalau sahabatku sudah tau insyaAllah kita akan lebih takut untuk melakukan hal demikian. Karena sebenarnya mengerikan sekali kalau kita ketahui lebih banyak tentang bahaya.nya. tanamkan dalam jiwa kita, “apapun alasanya, tidak ada yang menghalalkan pacaran.”
Munkin dalam masyarakat sekarang, seakan – akan pacaran itu bukan hal yang tabu lagi, tapi itu karena begitu cerdasnya setan – setan yang telah membalikkan pikiran kita. Ok
2.    Jadikanlah orang yang kita cintai itu sebagai motivator.
Seperti rizki dan ajal, jodoh itu juga rahasia Tuhan. Jadi kita belum tau apakah orang yang kita cintai itu kelak akan menjadi jodoh kita atau tidak. Untuk itu lebih selektiflah dalam memilih seseorang. Kita harus pandai – pandai memilih orang yang pantas dicintai dan mencintai. Carilah alasan yang baik, yang mampu memotivasi Anda saat Anda mencintai orang tersebut. Faktanya, apabila Anda mencinta seseorang yang baik, akhlaknya, imanya, kepribadianya dsb, tentu Anda akan termotivasi untuk belajar baik seperti dia. Minimal mendekati dia. Sosok motivator ini tentu akan terjadi, karena naluri alami manusia, seseorang akan minder untuk mencintai seseorang jika orang itu lebih baik, sehingga kita akan termotivasi untuk belajar lebih baik agar pantas untuk dia yang special. J
Tetapi ada satu hal yang perlu kita ingat, jangan menjadi baik hanya untuk cinta, tetapi menjadilah lebih baik karena cinta. Hayoo dicermati ..
3.    Tinggikan kualitas selera Anda, jangan mudah menjatuhkan pilihan.
Bisa dikatakan jual mahal itu hal yang penting. Dunia ini luas, Anda bebas memilih, tapi sebelumnya Anda observasi dulu, jangan mudah menjatuhkan pilihan. Di saat Anda mulai tertarik, carilah alasan yang tepat, kenapa Anda mencintainya, kalau masih memilih usahakan matre gakpapa, tapi matrenya dalam hal – hal yang baik ya. Misalnya karena dia orangnya baik, baik itu luas J jadi ibarat beli baju, dilihat – lihat saja dulu, jangan langsung dibeli, semakin banyak sample yang Anda lihat, Anda akan menemukan baju dengan perpaduan baik, baik dan baik dari baju – baju yang Anda lihat sebelumnya. Jadi uangnya ndak habis sebelum menemukan pilihan yang terbaik, dan yang pasti tidak menyesal di kemudian hari.
dan ingat statement2 ini agar Anda lebih berhati – hati : (khusus kaum Hawa)
Laki – laki yang kuinginkan bukanlah dia yang setiap hari bilang sayang padaku.
Laki – laki yang kuinginkan bukanlah dia yang setiap hari jadi sopirku kesana kemari.
Laki – laki yang impikan bukanlah dia yang mengikis masa depanku yang indah sejak sekarang,
Tapi dia adalah laki – laki yang saat ini menahan keinginanya untuk mendekatiku karena rasa hormatnya terhadap wanita muslimah yang tak bisa didekati sembarang Adam. Dia adalah laki – laki yang menjaga jaraknya karena dia percaya, sebelum dia bisa menjagaku, ada Allah yang diminta menjagaku lewat do’a – do’anya . . .
Oh iya, satu point lagi, jika kita lebih selektif memilih, maka kita akan disibukkan dengan hal lain, jadi tidak sempat pacaran deh,hhe
4.    Jangan memaksakan untuk melupakan seseorang.
Anda tau kenapa? Karena melupakan seseorang itu bukan hal yang mudah, apalagi yang ingin Anda lupakan itu adalah orang yang spesial. Itu hanya akan menyiksa batin Anda. Lebih baik Anda menyimpan saja si dia di hati Anda, karena dengan terisinya hati, maka hati kita tidak akan mudah disinggahi banyak orang. Jaga cinta di hati Anda hingga Anda benar – benar menemukan orang yang tepat yang tentunya lebih baik dari yang sekarang di hati Anda. Siapa tau dia jodoh Anda, maka tentu Anda telah berhasil menjadi sempurna, pertama dan terakhir. (sesuatu akan indah pada masanya). Tidak sia – sia kan menyimpan dia di hati Anda? J
5.    Cinta itu tidak perlu diungkapkan, tapi perlu dijaga.
6.    Selalu berdo’a itu wajib.

                                                                                                         


Sekian sedikit saran yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat . . . mohon maaf apabila terdapat kata2 yang kurang berkenan bagi pembaca. Kritik dan saran sangat diharapkan dalam setiap postingan di  blog ini.
Arigatou gozaimasu J


Salam untuk dimanapun kau calon Imamku (dunia dan akherat) nanti J
Saat kau merindukanku,
Tumpahkanlah segala rasamu di hadapanya,
Curahkanlah isi hatimu dalam lantunan do’a kepadaNya,
Biarlah Dia yang menyampaikan setiap kata rindu dalam hembusan nafas ini,
Kau tau kenapa?
Karena satu – satunya alasan kita bertemu dan bercinta adalah “karena-Nya”,
Dan sungguh Dia adalah Sang Pemilik Cinta yang Sejati,
Siapakah kau?
Kau adalah sebuah nama yang terukir indah di telapak tanganku,
Namun belum dapat kubaca,
Kata Allah masih rahasia.
Kau adalah Adam yang harus menjaga diri dan hatimu hingga takdir mempertemukan kita. Amiin





                                                                   <<_by:Fini.fidi.fisi.co.id_>>
cintaversisaya